Kalurahan PENDOWOHARJO

PENDOWOHARJO---- Jumlah kasus DBD di Kabupaten Bantul hampir selalu tertinggi di banding kabupaten/kota lain di DIY dalam 10 tahun terakhir. Sementara di tingkat kapanewon, Kapanewon Sewon menjadi peringkat kedua jumlah kasus DBD tahun 2020.

Dari data yang ada terjadi pola perulangan, dimana jumlah kasus tertinggi terjadi setiap 3 tahun. Untuk itu Pemerintah berkomitmen untuk menurunkan kasus tersebut dengan program bernama "WOW Mantul (Wolbachia Wes Masuk Mbantul)".

Program tersebut sebagai pelengkap pengendalian DBD di Bantul dan akan berdampingan dengan program sebelumnya, yaitu PSN, menjaga perilaku hidup bersih dan sehat serta gerakan 1 rumah 1 jumantik.

Wolbachia merupakan banteri yang hanya hiduo ditubuh serangga, umumnya ditemukan di kupu-kupu, nyamuk albo, capung, lalat, kumbang, dll. Terdapat sekitar 4000-5000 jenis wolbachia, namun program tersebut hanya memanfaatkan satu jenis wolbachia, wMel yang diambil dari lalat buah.

Rabu (09/02/2022) di Gedung Manggolo Manis dilaksankan Sosialisasi "Wow Mantul", sebanyak 60 peserta terdiri dari Tim WMP Yogyakarta, Dinkes Bantul, Pusk Sewon 1, Lurah, Carik, Kamituwa, 16 Dukuh, 16 Kader, Babinsa dan Babinkamtibmas, TP PKK Kalurahan, Tokoh masyarakat/ketua RT.

Dalam acara tersebut disampaikan oleh 3 narasumber dari Puskesmas, Kapanewon dan Kalurahan, yang intinya adalah akan ada program pengembangbiakan nyamuk Wolbachia selama 6 bulan di wiliayah Kalurahan Pendowoharjo, membutuhkan 675 ember dan 675 orang tua asuh nyamuk. Program penggantian paket telur sebanyak 12 kali didampingi kader dan tim WMP, selama 6 bulan diharapkan populasi wolbachia mencapai 60% dan bisa menekan kasus DBD. Diakhir acara diadakan penandatanganan komitmen dan foto bersama kader dan tim. (end)