Karawitan Nguri-uri Kabudayan Jawi

heri subekti 17 September 2022 17:20:05 WIB

PENDOWOHARJO---- Gamelan Jawa adalah alat musik tradisional Indonesia yang telah mendunia. Pada tanggal 21 Desember 2021, gamelan di tetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda/intangible cultural heritage. Adanya koleksi seperangkat gamelan Jawa di Museum Paris dan Museum Musik Nasional Amerika Serikat, juga patut membuat masyarakat bangga bahwa alat musik tradisional Indonesia semakin dikenal luas oleh dunia.

Gamelan berasal dari kata “gamel” yang dalam bahasa Jawa artinya memukul atau menabuh, sedangkan akhiran “an” merujuk pada kata benda. Secara keseluruhan bisa dimaknai sebagai seperangkat alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Sebenarnya alat musik sejenis gamelan juga banyak ditemui di berbagai daerah di Indonesia, tetapi istilah Gamelan Jawa mengacu pada gamelan di Jawa Tengah secara umum. Alat musik gamelan diduga sudah dikenal di Jawa sejak tahun 326 Saka (404 masehi), dan penggambaran permainan gamelan masa itu ada di relief Candi Borobudur dan Prambanan. Gamelan Jawa yang berirama lembut umumnya dipakai untuk mengiringi pagelaran wayang dan pertunjukan tari.

Dalam perkembangannya gamelan Jawa kemudian berdiri sendiri sebagai sebuah pertunjukan musik, lengkap dengan penyanyi yang disebut sinden. Gamelan Jawa juga diperdengarkan sebagai alunan musik pengiring pengantin di keraton-keraton Jawa, dan sampai saat ini masyarakat Jawa masih menggunakan gamelan sebagai pengiring acara resepsi pernikahan.

Dalam rangka nguri-uri kabudayan jawi, Karang Taruna Padukuhan Diro mengadakan latihan karawitan atau "nggamel". Latihan karawitan yang dilakukan perdana pada Jumat malam (16/09/2022) dilakukan di sekitar sanggar topeng klasik Ki Warno Waskito Diro. Latihan "nggamel" yang dimulai kurang lebih pukul 20.00 WIB tersebut di pimpin oleh RB. Danurdono yang di dampingi oleh Supana dari sanggar topeng klasik Ki Warno Waskito dan Tri Nurwanto, tenaga pengajar jurusan pedalangan dari SMKI Yogyakarta. Latihan karawitan yang di ikuti kurang lebih 20 orang baik pemuda maupun pemudi nampak serius namun santai, sesekali di selingi candaan dari para pelatih.

"Latihan karawitan ini kita mulai lagi dari temen-temen pemuda. Sebelumya memang pernah ada kelompok karawitan bapak-bapak, namun belum mulai latihan lagi,"ucap Dedi Pamungkas salah satu tokoh pemuda saat di temui tim PPID Pendowoharjo. "Kita agendakan latihan karawitan satu minggu sekali di hari jumat malam. Semoga kedepan latihan nya bisa berjalan secara kontiniu dan temen-temen pemuda tetap semangat dalam melestarikan kebudayaan, terutama karawitan. Dan InsyaAllah besuk akan kita buat pertunjukan karawitan dalam rangkan memperingati hari sumpah pemuda 28 Oktober 2022 mendatang," tutup Dedi. (wikipedia-D13)

Komentar atas Karawitan Nguri-uri Kabudayan Jawi

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License