Kalurahan PENDOWOHARJO

Pendowoharjo--- Jathilan dikenal juga dengan sebutan tarian jaran kepang. Tarian yang menggambarkan prajurit yang sedang berperang menaiki kuda atau jaran kepang. Jathilan dikenal sebagai tarian paling tua di Jawa. Penari menggunakan kuda tiruan yang terbuat dari anyaman bambu atau kulit binatang yang disebut dengan Kuda Kepang, diiringi alat musik kendang, bonang, saron, kempul, slompret dan ketipung.

Semenjak ditetapkan menjadi ikon kesenian di Kabupaten Bantul, Jathilan sering dilombakan antar desa di tingkat kecamatan. Festival Jathilan antar desa Se-Kecamatan Sewon sukses digelar di Pendapa Kecamatan pagi tadi, Rabu (28/8/2019).

Tujuannya lebih kepada pelestarian seni budaya lokal dan mencari bibit-bibit seniman unggul untuk dilatih jadi generasi penerus di bidang seni tradisi jathilan. Siang tadi, selesai perlombaan hasil penilaian langsung dibeberkan oleh dewan juri. Tiga punggawa yang didapuk untuk menilai festival di antaranya, Sukirno, saat ini adalah Ketua Forum Jathilan Bantul, Fendi Prayitno yang sempat menjadi mantan Ketua Pepadi dan terakhir Ana Ratri, aktif di dunia sastra Jawa. Penilaian ditekankan pada ekspresi gerak seniman, narasi cerita, kesesuaian gerak dengan penata iringan atau gending dan juga penataan kostum serta rias para pemain.

Dalam ajang festival ini, perwakilan Desa Pendowoharjo berhasil sabet 3 penghargaan. Penyaji Terbaik II yang diwakili oleh grup jathilan Turonggo Krido dari Pedukuhan Sawahan, Penyaji Terbaik IV dari Pedukuhan Pendowo dan terakhir tokoh Penthul Tembem Terbaik yang juga disabet oleh Turonggo Krido.