Kalurahan PENDOWOHARJO

Pendowoharjo--- Laku tirakat mubeng beteng yang dilakukan oleh Kraton Dalem Ngayogyakarta merupakan ritual budaya rutin pada malam satu suro. Sudah kali kedua kegiatan serupa juga digiatkan oleh Pemerintah Desa Pendowoharjo hari Sabtu kemarin (31/8/2019) dengan cara laku napak wilayah “Mubeng” Desa.

Tahun ini agak berbeda. Lurah Desa dan perangkatnya mengajak serta unsur masyarakat untuk ikut guyub berpartisipasi dalam acara suronan tersebut. Ritual budaya itu dimulai pukul 22.00 WIB.  Semua berkumpul di Halaman Balai Desa Pendowoharjo. Diawali dengan upacara pembukaan oleh Solekan selaku Babinsa Desa Pendowoharjo kemudian dilanjutkan do’a yang langsung dipimpin oleh Lurah Desa Pendowoharjo, H. Hilmi Hakimudin, S.Pd.I., setelah itu jalan keliling desa dengan rute yang telah ditentukan. Perkiraan jarak tempuh sekira 9 Km. Awal perjalanan dari Kantor Desa lalu monggang belok ke timur ke kiri sampai Kaliputih kemudian kiri sampai gapura Sebapang belok kanan menuju utara sampai Blunyahan ke selatan melewati Diro kemudian perempatan IPAL ke selatan sampai wilkel pedukuhan Dagen lurus ke selatan sampai masjid Karanggede ke timur melewati jalan Bantul utara gapura SMP 2 Bantul masuk ke timur menuju tempat transit di rumah Dukuh Krandohan. Selepas istirahat dilanjutkan perjalanan dari Ngrukem Krandohan ke timur lewat bulak Macanan Ngimbang ke kiri sampai perempatan Miri lanjut ke utara lewat pedukuhan Bandung kemudian kiri menyusuri perkampungan warga Bandung hingga sampai di Jalan Bantul lalu menyebrang tiba Kantor Desa Pendowoharjo. Acara ini dimaksudkan untuk menjaga kekompakan perangkat desa bersama warga masyarakat yang diwakili oleh unsur lembaga masyarakat desa dan juga untuk mengetahui kondisi wilayah yang ada di desa.