Coaching Clinic Perawatan Jenazah Perempuan di Al Moeladi Diro

heri subekti 17 April 2023 18:17:52 WIB

PENDOWOHARJO---- Merawat jenazah orang yang sudah meninggal merupakan kewajiban yang harus dilakukan setiap muslim. Islam mengajarkan beberapa tata cara yang harus dipenuhi saat merawat jasad orang yang sudah meninggal. Perlu diketahui bahwa hukum mengurus jenazah adalah fardu kifayah. Menurut wikipedia, fardu kifayah adalah status hukum dari sebuah aktivitas dalam Islam yang wajib dilakukan, tetapi bila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka kewajiban ini gugur. Oleh sebab itu, tata cara mengurus jenazah perlu diketahui setiap muslim. Setidaknya ada empat kewajiban yang harus dilakukan setiap muslim terhadap orang yang telah meninggal dunia, antara lain seperti memandikan jenazah, mengkafani, mensholatkan, dan mengubur nya dengan layk. Dalam pelaksanaannya, setiap muslim dianjurkan untuk menerapkan sesuai sunnah yang telah ditentukan.

 

Minggu pagi (16/04/2023) dimulai pukul 09.00 WIB sampai selesai, Takmir Masjid Al Moeladi Diro mengadakan kajian tematik yang ke 2 di bulan Ramadhan ini setelah sebelumya sukses melaksanakan kajian tematik yang pertama tentang mawaris dan problematikanya. Kajian tematik yang mengambil tema terkait dengan tanda-tanda kematian dan perawatan jenazah perempuan ini terbuka untuk masyarakat umum bagi kaum perempuan, tidak menutup kemungkinan juga bagi laki-laki. Acara yang di pandu oleh Dra. Mien Andreas dari sie kerohanian dan perempuan ini mengundang narasumber Hj. Sumarni dari Kauman Yogyakarta. Hj. Sumarni merupakan aktivis perempuan di bidang sosial kemasyarakatan.

 

Hj. Sumarni walaupun sudah berkepala 6 (enam) namun semangatnya di bidang kemanusian masih berkobar, hal tersebut dibuktikn dengan beliau menjadi relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 ‘Aisyiyah Kauman yang dikoordinir oleh Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kauman Yogyakarta. Semangatnya menjadi contoh bagi kaum muda dengan dibuktikan melalui penghargaan Perempuan Tangguh Pandemi Covid-19 dalam bidang kesehatan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA) yang diperolehnya. Penghargaan tersebut diberikan dalam Puncak Peringatan Hari Ibu ke-93 Tahun 2021 yang dilaksanakan di Gedung Wanitatama, Yogyakarta. Tim relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 ‘Aisyiyah menjadi 12 perempuan tangguh pandemi Covid-19 terpilih dari 83 nominasi yang berasal dari seluruh Indonesia.

 

Kajian yang diawali dengan paparan materi tanda-tanda kematian yang umum terjadi oleh manusia berjalan dengan sangat dinamis dan santai. Setelah paparan materi, dilanjutakan dengan melakukan praktik merawat jenazah. Banyak audience yang melontarkan pertanyaan terkait dengan tata cara merawat jenazah secara islami yang dapat menambah wawasan para peserta. Tak hanya itu, diskusi tambah menarik dengan pertanyaan yang berbau mitos dan tradisi masyarakat tertentu dalam merawat jenazah orang yang telah meninggal.

 

Ketua Takmir Masjid Al Moeladi Diro berharap dengan adanya kajian tematik tentang perawatan jenazah khususnya perempuan ini bisa memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat. "Kajian tematik ini (tanda-tanda kematian dan perawatan jenazah perempuan-red) kita laksanakan berdasarkan atas masukan masyarakat yang berawal dari keprihatinan atas minimnya relawan dalam merawat jenazah khususnya perempuan di masyarakat sekitar," terang Sumarna. "Merawat jenazah sebenarnya lebih utama dilakukan oleh keluarga, dalam memandikan dan seterusnya. Namun kebanyakan ada yang tidak berani ataupun minim pengetahuan secara syariat islam. Maka perlu dibantu oleh tetangga kanan kiri. Tentunya kalau jenazah nya laki-laki maka yang membantu adalah laki-laki kecuali mahramnya, pundemikian sebaliknya," lanjut Sumarna. "Harapan kami setelah diadakan kajian tematik dan praktik langsung perawatan jenazah ini, akan muncul kesadaran diri dari masyarakat untuk membantu sesama dalam merawat jenazah terutama dalam memandikan jenazah dan mengkafani. Tidak hanya itu saja, kami optimis dari sini ,peserta yang ada nanti akan terbentuk tim rukti jenazah khusus bagi kaum perempuan," tutup tenaga pengajar di MAN 3 Bantul tersebut. (D13)

Komentar atas Coaching Clinic Perawatan Jenazah Perempuan di Al Moeladi Diro

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License