Ojo Kalah Karo Londho

heri subekti 07 Agustus 2023 08:41:16 WIB

PENDOWOHARJO---- Globalisasi identik dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, didalamnya akan di jumpai transformasi yang cukup besar. Globalisasi tidak dapat di batasi dan dihindari karena kemajuan teknologi yang saat ini terjadi akan terus mengalami perkembangan seiring dengan akal dan pikiran manusia. Globalisasi pasti akan membawa perubahan kehidupan secara menyeluruh. Salah satunya pada kehidupan suatu negara seperti negara kita, Indonesia.

 

Salah satu dampak negatif dari globalisasi adalah masuknya kebudayaan asing yang terus menurus yang akan melunturkan kebudayaan asli. Sedangkan kebudayaan akan terus menurus ada apabila kita menjiwai budaya tersebut dan aktif dengan budaya tersebut. Di tengah degradasi budaya saat ini dimana masuknya budaya asing yang terus menerus dapat secara tidak langsung melunturkan budaya asli Indonesia itu sendiri. 

 

Hal ini menjadi keprihatinan kita semua tentunya, karena generasi muda kita sudah banyak yang meninggalkan kebudayaan nenek moyang kita. Seperti yang terlihat di hari minggu (06/08/2023) di Sanggar Ki Warno Waskito yang berlokasi di Padukuhan Diro RT 57. Pada hari minggu tersebut Ki Supono Wiguna yang merupakan penerus dari Ki Warno Waskito mendapatkan kunjungan dari wisatawan asing asal Itali. Mereka tertarik menyaksikan pembuatan topeng klasik yang dilakukan oleh Ki Supana. Sesekali mereka mendokumentasikan secara detail melakui handphone mereka step by step pembuatan topeng. Tak jarang para wisatawan asing tersebut sesekali mencoba praktek memahat kayu bakalan topeng.

 

Fenomena tersebut terasa aneh, ketika orang asing berbondong-bondong belajar tentang budaya kita, kesenian kita, menyerap ilmu di negeri kita. Bahkan mereka rela menembus ratusan kilometer, menghabiskan banyak uang demi mempelajari kebudayaan kita. Sedangkan kita yang ada di sini, yang dekat, bahkan sangat dekat. Tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam, tidak perlu berhari-hari menuju sumber ilmu, kita masih malas-malasan dalam mempelajari kebudayaan kita. Banyak orang luar negeri yang fasih nyinden, pinter nDhalang, jago karawitan dan lain sebagainya. Masa iya kita hanya jadi penonton di negeri sendiri. Jangan sampai kebudayaan kita diambil alih oleh negeri seberang. "Ayoo konco-konco, ojo kalah karo wong londho". (D13)

Komentar atas Ojo Kalah Karo Londho

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License