Kalurahan PENDOWOHARJO

PENDOWOHARJO---- Selasa (14/11/2023) diadakan pelatihan pengelolaan sampah ini merupakan Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat Padukuhan (PPBMP) di Padukuhan Dagen tepatnya di Bangsal Karanggede RT.001. 

"Pelatihan pengelolaan sampah ini merupakan usulan Padukuhan Dagen di tahun 2022 lalu melalui musyawarah padukuhan dengan program PPBMP dimana program ini diharapkan bisa memberdayaan masyarakat untuk pengelolaan sampah mandiri." ujar Siti Musrifah dalam arahannya mewakili Pemerintah Kalurahan Pendowoharjo.

"Sampah merupakan masalah yang sangat urgent yang harus segera diatasi marena TPA Piyungan yang akan ditutup permanen di awal tahun 2024. Untuk itu diharapkan penanganan sampah bisa selesai di padukuhan masing-masing." imbuhnya.

Konsultan sampah Pendowoharjo yaitu Resik plus yang merupakan kepanjangan dari rumah edukasi solusi inovasi creatif paling leluasa untuk semua yang dimotori oleh Bayu Imamtoko.

Bayu Imamtoko mengatakan "pengelolaan sampah itu ada berbagai macam model dimana setiap wilayah tidak bisa sama. Masalah terjadi jika lahan sudah penuh dan akan terjadi konflik sosial jika sampah tidak dikelola dengan baik."

Dalam pengelolaan sampah harus sepemahaman dulu agar pelatihan ini bisa berjalan dengan baik dan satu kata sepakat. Kunci utama dalam pengelolaan sampah yaitu kita yang menghasilkan sampah maka kita yang harus bertanggungjawab mengelolanya. Adanya larangan membuang sampah, maka eampah harus diolah lalu dikumpulkan, setelah itu ditumpuk. Jika kita tidak bisa mengolah maka harus bayar dalam pengelolaannya 

Di Padukuhan Dagen sendiri khususnya di RT.001, mesin menghancur sampah sudah ada yang merupakan bantuan dari DLH, tempat sudah ada, namun Sumber Daya Manusianya yang belum ada.

Masalah utama sampah karena adanya bau dan tumpukan. Sedang penyebab bau dari sisa makanan. Sisa makanan sendiri ada 2 (dua), sisa makanan yang sudah dimakan dan sisa makanan yang tidak dimakan. Dalam pengelolaan sampah yang paling utama memisahkan sumber baunya, dan pisahkan pembungkus sisa kemasan. Sisa kemasan sendiri ada yang tidak laku jual (seperti pempers, pembalut, puntung rokok, cuttonbud, mika, dll), dan yang laku jual (seperti duplec, plastik, kertas, kardus, botol plastik, dll).

Biaya yang dibutuhkan dalam pengelolaan sampah tergantung model pengelolaan yang akan kita sepakati bersama. Prinsipnya tanah kembali ke tanah, pabrik kembali ke pabrik.

Sebenarnya pengelolaan sampah di RT.001 sudah ada, untuk SDM masih belum berbayar atau suka rela dan tempat pengelolaan sampah menjadi kendala utama bagi warga RT.001.

"Pada prinsipnya pengelola sampah harus dibayar yang sesuai, dan tugas pengelola sampah itu mengolah sampah, dari angkut, pilah, dan bakar." kata Bayu.

Di RT 001 Padukuhan Dagen sendiri akan ada pertemuan selanjutnya untuk pembahasan lebih lanjut tentang sampah dengan masukan ancer-ancer anggaran perbulan 20rb per KK dengan jangka waktu maksimal 5 tahun dengan sistem pengelolaan smapah komunal.

Salam #PrasajaSinubaSinukarta. (ifh)