• |Selamat Datang di Portal Kalurahan Pendowoharjo|Kami Siap Melayani Anda |Pendowoharjo Prasaja Sinuba Sinukarta  Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW  
  • |
  • Dirgahayu Republik Indonesia! Selamat Ulang Tahun ke-78, Merdeka!!
  • |

Lokakarya Puskesmas Sewon I. Menggalang Kerja Sama Linsek Bidang Kesehatan

Administrator 28 Februari 2025 17:14:41 WIB

SEWON---- Guna menggalang kerjasama tim secara lintas program maupun lintas sektor dalam hal kesehatan di wilayah Pendowoharjo dan Timbulharjo, Lokakarya Lintas Sektor Puskesmas Sewon 1, dilaksanakan di Aula Kalurahan Timbulharjo pada Kamis (27/02/2025)

Kepala Puskesmas Sewon 1 dalam sambutannya menyampaikan:
1. Tahun ini Puskesmas terdapat beberapa perubahan, dimana dibedakan menjadi 5 Kluster, sedangkan kegiatan lintas sektor ini adalah kluster 1.
2. Kepala Puskesmas berharap kerjasama lintas sektoral dapat terus berjalan dan meningkat dari waktu ke waktu.

Sebagai pemantik isu diskusi, dipaparkan oleh Puskesmas Sewon 1 bahwa:
1. Capaian indikator kesehatan ibu dan anak perlu ditingkatkan, karena pelayanan bayi dan Balita skor 81%
2. KB masih dibawah target, yakni 60% (Target 75%)
3. Upaya kesehatan anak sekolah perlu ditingkatkan
4. Perbaikan gizi, utamanya ibu hamil, nalita naik berat dan dibawah berat masih perlu ditingkatkan
5. Upaya perbaikan gizi pada data memang lebih baik dari tahun lalu, namun untuk kunjungan balita ke posyandu terdapat penurunan.
6. Upaya kesehatan perorangan dapat ditingkatkan karena saat ini stigma yang ada kalau ke rumah sakit biasanya hanya untuk orang sakit, padahal juga dapat memfasilitasi cek kesehatan.
7. Agenda ke depan, skrining kesehatan massal, sosialisasi Carin untuk sehat, dll
8. Forum konsultasi publik puskesmas Sewon 1, yakni penambahan personalia dan ruangan Puskesmas Sewon 1
9. Poin penting pertemuan ada 3, yakni: Bantuan Pihak Lintas Sektoral; tenaga; dan advokasi masyarakat untuk terus aktif partisipasi dalam kegiatan posyandu
10. Masalah Kesehatan di area Puskesmas Sewon 1, meliputi: Sampah - Layanan Pengelolaan sampah perlu ditingkatkan; Penyakit DBD - Perlu perbanyak PSN; PTM (Hipertensi, DM, Kesehatan Jiwa dan Obesitas)

Dalam diskusi, Panewu Sewon mengangkat isu:
1. Pemutakhiran data kader Posyandu - SK kader Posyandu segera diselesaikan Minggu pertama bulan Maret
2. Honorarium Kader Posyandu 2025 sudah dianggarkan Kalurahan
3. Koordinasi oleh Lurah terkait Penyediaan Makan Bergizi Bumil dan Balita, dimana tahun ini BOK Puskesmas ke Makan Bergizi Bumil dan Balita -/+ 300.000.000, sedangkan yang menyediakan adalah penyedia yang bersertifikat dan dapat diperoleh di Dinas Kesehatan. Sehingga Mohon dapat ditindaklanjuti pada masing-masing Kalurahan sebelum Mei 2025. Apabila sudah Punya P-IRT Maka secara otomatis sudah layak dan siap untuk melakukan kegiatan tersebut. Pendaftaran Maret Minggu ke - 4
4. Program Gizi Balita dan Bumil (Evaluasi - masih ada PMT Yang dimakan anggota keluarga, bukan untuk bayi, harusnya makan tambahan yang melengkapi makan rutin).
5. Balita yang ditimbang / Balita yang ada, tren nya makin turun (Partisipasi Posyandu pada Januari Turun)
6. Tiap tahun ada kasus kehamilan tidak dikehendaki (di luar nikah), usia dibawah 20 tahun dan susah dikunjungi dan tidak mau melapor dengan alasan malu / sangsi sosial. Dimohon kepada seluruh stakeholder untuk mengindahkan himbauan agar Dikmen / dinas pendidikan serta KUA dapat memberikan sosialisasi dampak kerugian hamil di luar nikah/ hamil dini, serta perlunya edukasi masyarakat bagi yang Hamil untuk mau dan bersedia diperiksa, bagaimanpun cara dan metodenya (minimal periksa 6x selama hamil)
7. Program Hamil Risiko Tinggi di Sewon masih 248, masih banyak. Masalah KB harus dimaksimalkan karena angka KB baru 65% , sedangkan target 75%. Peran dukuh, kader, PLKB dan Kalurahan bahkan Kapanewon dapat mengedukasi. Inovasi penempelan stiker informasi ibu hamil beresiko /
8. FPRB, Babinsa, bhabinkamtibmas dapat bersinergi untuk melayani masyarakat.

Sementara itu, PLKB menyampaikan beberapa hal::
a. berkaitan dengan perbaikan Gizi, sudah ada kerjasama dengan BAZNAS untuk pelayanan bumil.
b.Untuk PLKB punya kader hingga tingkat RT, yang perlu saat ini adalah bagaimana dorongan motivasi bersama untuk konseling bagi usia subur, menjaring akseptor dan akhirnya ikut KB.
c. Intervensi serentak balita dapat dilakukan dan kembali digerakkan seperti tahun lalu
d. Pasangan sah juga punya masalah kehamilan yang tidak diinginkan, sehingga berpengaruh pada pola asuh anak dan beresiko stunting.
Selain itu, Lurah Timbulharjo dalam kesempatan ini menyampaikan dukungannya terhadap metode-metode KB yang dilakukan, ini akan dilakukan peningkatan informasi oleh Dukuh dan kader di bawah, bahkan bila Kalurahan dibutuhkan untuk melalukam program, maka armada insyaallah siap digunakan.

Panewu Sewon mengapresiasi apa yang dilaksanakan oleh PLKB dan BAZNAS terkait pendampingan bumil selama 3 bulan utnuk 100 bumil. Sementara dalam diskusi, apresiasi disampaikan oleh Dukuh Bibis khususnya terkait usulan pengelolaan PMT, karena usaha rumahan sering tidak layak konsumsi, sehingga higienitas kurang. Masalah yang timbul, pada pihak ketiga dapat dimonopoli oleh Bumkal. Bagaimana caranya agar tidak mematikan usaha kecil yang ada di masing-masing Padukuhan. Sementara  untuk Kondisi Risiko Tinggi, apabila dilakukan di lakukan secara langsung, maka ditakutkan akan menggangu privasi. Lebih pada maksimalkan Hotline Puskesmas diaktifkan lebih maksimal.

Kaitan penyediaan makan Bumil Balita memang tidak diwajibkan Bumkal, bilamana ada UMKM di masyarakat yang memenuhi syarat dapat mendaftar. Lurah dapat mengkoordinasikan secara teknis. Untuk inovasi tersebut mengemukakan hal umum, bukan privat, hanya informasi general. Dan ini masih dalam penggodokan.

Sebagai pernyataan penutup, disepakati:
1. Pada segi sosial budaya dan ekonomi, dibutukan peran lintas sektor, karena puskesmas terbatas kemampuannya pada keseharan
2. Sanitasi layak ijin --> tahun² ini sedang ngetren, karena berkorelasi dengan MBG, kemarin ada himbauan dari provinsi untuk seluruh kabupaten/kota dapat lakukan efisiensi layak ijin, bulan ini ada 20 kuota pelatihan. Ada kabar bahwa Akan ada pelatihan serupa yang dilakulan dharma wanita.
4. Penderita penyakit, yang diberikan data bagi pemangku wilayah adalah untuk mendapatkan perhatian khusus. Audit yang telah terjadi pada angka kematian ibu pada suatu wilayah, tidak ada perhatian dari lingkungan akibat ketidaktahuan. Cara yang dilakukan adalah dengan penerapan budaya lokal. Adapun bagi puskesmas, bila masih ada stigma atas orang yang sakit, dapat dilaksanakan edukasi lebih agar tidak terjadi warga yang terlantar/ tidak terpantau.

Wanti-wanti terakhir terkait penyakit Leptospirosis, masyarakat dimohon menjaga higienitas dan lingkungan agar terus bersih. Karena terdapat 168 kasus di 2024 dan lebih dari 10 kasus meninggal.

Dengan lokakarya oleh Puskesmas Sewon I yang dihadiri Pemkal (kamituwa dan semua Dukuh) ini diharapkan dapat memberikan kelancaran dan tepat sasaran dalam peningkatan derajat kesehatan di wilayah Pendowoharjo dan Timbulharjo. (kmt/may)

Komentar atas Lokakarya Puskesmas Sewon I. Menggalang Kerja Sama Linsek Bidang Kesehatan

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License