Kalurahan PENDOWOHARJO

Pendowoharjo--- Untuk memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan di bidang jurnalistik juga fotografi, kemarin Kamis (21/3/2019) diadakan bimbingan teknis jurnalistik dan fotografi di Westlake Resto, Trihanggo, Gamping, Sleman. Bimtek diikuti oleh seluruh pengelola laman / website OPD, Instansi Kecamatan dan Desa Se-Kabupaten Bantul. Materi disampaikan oleh Dr. Restu Sukesti, M.Hum., dari Balai Bahasa DIY terkait kebahasaan, Tri Suparyanto, S.Pd.,M.M., mewakili praktisi jurnalis dan Pamungkas Wahyu, M.Sn., sebagai Freelance Fotografer.

Dr. Restu menyampaikan bagaimana seseorang penulis berita harus selalu rajin membaca dan menulis agar dapat memberikan informasi yang mudah diterima oleh pembaca di laman/website.

“Menulislah yang bermanfaat, perbanyak jam terbang dan pelajari kaidah berbahasa yang baik sesuai ejaan yang ada,” ungkap Restu.

Di sesi yang kedua, Tri Suparyanto lebih menekankan beratnya tugas dan tanggung jawab sebagai admin, UU ITE serta kode etik jurnalistik. Pengelola Sistem Informasi Desa (SID) harus membuat aturan main tentang bagaimana tata cara mengirim berita, menulis fitur yang menarik dan kepekaan seorang wartawan terhadap suatu peristiwa yang ada di wilayahnya. Peserta juga diingatkan agar selalu berhati-hati dalam melakukan pemberitaan agar tidak menyalahi UU ITE yang sedang marak akhir-akhir ini, terutama kasus penyebaran Hoaks karena itu merupakan kebohongan publik.

“Setiap admin adalah redaktur, maka dari itu harus pandai melakukan sensor berita,” paparnya.

Selanjutnya di sesi akhir acara, Pamungkas Wahyu, M.Sn., yang akrab disapa Imung menjelaskan bagaimana cara mengambil foto yang baik dan benar. Sebagai seorang jurnalis fotografi yang telah banyak makan asam garam Imung memaparkan seluk-beluk fotografi, diantaranya teknik pengambilan foto, pencahayaan, diafragma, dan juga besar kecilnya ISO kamera. Selain itu, jurnalis foto juga dituntut untuk pandai menuliskan caption pada gambar yang dijepret untuk menambahkan informasi pada pembaca agar semakin jelas.

“Gambar atau foto yang dibidik biasanya dibagi tiga agar hasilnya proporsional. Ambil titik fokus yang ada di bingkai kamera. Sedangkan pengambilan foto untuk deret baris sampai saat ini masih berlaku maksimal 5 (lima) orang, biasanya untuk kepentingan dokumentasi kegiatan,” ungkapnya.

Selanjutnya, peserta juga diminta untuk praktik langsung mengambil objek foto di sekeliling halaman West Lake Resto yang sangat luas dan eksotis. Setelah itu, hasil foto peserta dilombakan atau dipilih tiga terbaik oleh panitia. Semoga dengan adanya bimtek ini, kemampuan jurnalistik maupun fotografi seluruh peserta yang hadir akan meningkat dan bermanfaat bagi pengembangan SID di intansinya masing-masing.