Kalurahan PENDOWOHARJO
Kapanewon SEWON
Kabupaten Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta
Jl. Bantul Km. 8,5 Bantul, Yogyakarta
- |Selamat Datang di Portal Kalurahan Pendowoharjo|Kami Siap Melayani Anda |Pendowoharjo Prasaja Sinuba Sinukarta Selamat Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW
- |
- Dirgahayu Republik Indonesia! Selamat Ulang Tahun ke-78, Merdeka!!
- |
Pemanfaatan Toga Lahan Sempit, Jadi Apa Hayooo
heri subekti 17 Maret 2023 18:40:19 WIB
PENDOWOHARJO---- Tanaman obat keluarga /TOGA adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya ditanam di sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.
Namun kondisi berbeda saat ini karena hampir sebagian besar tanah pekarangan semakin sempit, atau bahkan tidak mempunyai pekarangan yang memadahi untuk menanam toga. Walaupun demikian, kita masih bisa menanam toga walaupun dengan lahan yang sempit yakni dengan cara hidroponik, memanfaatkan wadah bekas, vertikultur, memanfaatkan loteng dan memanfaatkan lahan yang terbuka.
Kamis (16/03/2023) bertempat di gedung serbaguna Al Bashir Diro, dilaksanakan sosialisasi pemanfaatan lahan sempit untuk budidaya Toga. Selain itu juga dilakukan coaching clinik pemanfaatan toga dalam kehidupan sehari-hari. Acara yang digagas oleh mahasiswa PPG Prajabatan dari Universitas Sanata Dharma tersebut mendatangkan praktisi yang telah berhasil memanfaatkan toga untuk dijadikan produk siap olah bagi keluarga. "Pak Pardiyo dan Ibu Fitri adalah praktisi yang telah berhasil memanfaatkan tanaman obat keluarga menjadi olahan yang siap dikonsumsi," terang Rifki, koordinator mahasiswa PPG Prajabatan USD tersebut. "Kedua narasumber tersebut kita datangkan dari Ngelosari Piyungan untuk menularkan ilmunya kepada warga masyarakat Padukuhan Diro, yang pada kesempatan kali ini diwakili oleh dasawisma Menur," pungkas Rifki.
Pada kesempatan yang sama, Dukuh Diro Nugroho Budinurcahyo, S.IP menyampaikan ucapan terimakasih kepada mahasiswa PPG Prajabatan USD yang telah menjatuhkan pilihannya di Padukuhan Diro untuk mengaplikasikan mata kuliah kepemimpinan. "Kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman mahasiswa PPG Prajabatan USD, semoga dengan adanya sosialisasi dan pendampingan pemanfaatan tanaman obat di Padukuhan Diro, nantinya akan ada tindak lanjut yang berkesinambungan," terang Nugroho. "Kami tunjuk dasawisma menur menjadi fokus sosialisasi dan pendampingan pemanfaatan toga karena kemarin dasawisma menur menjadi juara 1 pada lomba Toga antar dasawisma yang diselenggarakan oleh PKK Padukuhan Diro," lanjut Dukuh Diro. "Koleksi toga dasawisma menur bervariasi, banyak jenisnya. Walaupun ditanam di polybag, dan wadah dari barang bekas dengan memanfaatkan lahan sempit," sambung Nugroho. "Walaupun terbatas dengan lahan, kami berharap menanam toga menjadi budaya yang dilakukan secara istiqomah di setiap dasawisma. Sehingga apabila dibutuhkan sewaktu-waktu, kita dengan mudah mendapatkan nya," pungkas Nugroho.
Walaupun suasana siang hari yang terik, namun para peserta pelatihan dengan antusias menyimak penjelasan dari narasumber. Pardiyo merefresh kembali jenis-jenis tanaman obat keluarga yang familiar dan sering di gunakan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. Selain pemaparan secara teori, kegiatan dilakukan dengan coaching clinik pemanfaatan toga. Fitri selaku narasumber kedua mengajak ibu-ibu dasawisma menur mengolah toga. "Minimal produk olahan toga bisa di konsumsi pribadi. Syukur-syukur menjadi produk olahan yang layak jual," terang Fitri disela-sela mempraktekkan pengolahan toga. Ibu-ibu dasawisma menur diajak oleh Fitri membuat wedang seruni yang dikemas dalam botol siap konsumsi. Selain seruni, ibu-ibu dawis menur juga diajak membuat wedang uwuh dalam bentuk bubuk yang siap seduh. Sosialisasi dan pendampingan pemanfaatan toga ini akan berlangsung selama 3 bulan kedepan. Dan harapannya penanaman toga akan terus berlanjut dan menghasilkan sebuah produk olahan made in dasawisma menur. Waaah bakalan seru nih pertemuan selanjutnya, jadi penasaran kira-kira besuk olahan toga jadi apa lagi yaaa..? (D13)
Komentar atas Pemanfaatan Toga Lahan Sempit, Jadi Apa Hayooo
Formulir Penulisan Komentar
Tautan
Siades Prima Desa Pendowoharjo
Komentar Terkini
Statistik Kunjungan
Hari ini | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Kemarin | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
Jumlah Pengunjung | ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
- Rakord Pengundangan Raperkal Perubahan RPJMKal dan Raperkal Perubahan RKPKal 2025
- Agenda Hari Ini (Senin, 14 Juli 2025)
- Pemanfaatan Tanaman Biofarmaka Melalui Pelatihan
- PSN Padukuhan Rogoitan Peroleh ABJ 89,4 %
- Bersama Wujudkan Generasi Bebas Stunting
- Observasi KKN UMY di Pucung dan Blunyahan
- DPTR Bantul Kunjungi Pemkal Pendowoharjo
Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License
