Kalurahan PENDOWOHARJO

Pendowoharjo--- Tiga hari sejak Selasa kemarin, (3/3/2020) frekuensi kewaspadaan terhadap banjir meningkat di Pedukuhan Ngaglik. Dimulai dari naiknya debit air sejak Selasa malam yang mengakibatkan ambruknya rumpun bambu di sebelah barat jembatan Ngaglik dan jebolnya tanggul di dekat Poskamling RT 31 Ngaglik.

 Alhasil, sejumlah warga bersama Bagana Bantul, FPRB Siaga, Babinkamtibmas, Babinsa, Linmas dan pamong Desa Pendowoharjo melakukan mitigasi untuk segera memindahkan bambu yang roboh di sungai ke tempat yang lebih aman. Kerja bakti ini secara bertahap berhasil mengurangi dampak lebih lanjut dari ambruknya bambu ke aliran sungai.

Kegiatan tersebut memberi manfaat agar aliran sungai tetap lancar mengingat intensitas hujan yang mengalami peningkatan. Dengan lancarnya aliran sungai, potensi banjir akan dapat dihindari agar tidak berdampak pada rutinitas warga sekitar.

Sementara kerja bakti dilanjutkan Kamis pagi tadi,(5/3/2020) dengan memasang karung yang diisi pasir pada bekas tanggul yang jebol di dekat poskamling Ngaglik RT 33. Pasir didapat dari swadaya masyarakat sedangkan karung merupakan bantuan dari BPBD Bantul.

Kesigapan warga bersama pihak-pihak terkait ini patut mendapat apresiasi sebagai bentuk kepedulian terhadap wilayah sekaligus tanggap darurat bencana. Selanjutnya, laporan kebencanaan ini akan ditindaklanjuti dan dikirim Pemerintah Desa Pendowoharjo ke Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) DIY dengan advokasi atau pengawalan intens dari Ichwan Tamrin, S.E.(DPRD Bantul). Semoga dapat membuahkan hasil yang lebih baik dalam penanganan bahaya banjir di wilayah rawan bencana khususnya di pedukuhan-pedukuhan yang memiliki perbatasan dengan bantaran sungai seperti di Dusun Ngaglik ini.(May)